Kursor

Minggu, 25 Agustus 2013



       WINRAR
  Secara ringkas, pengertian atau definisi  WinRar  adalah aplikasi untuk mengkompres dan mengekstrak data (file/folder).

  WinRAR adalah aplikasi pembuat arsip RAR pada Windows versi 32-bit dan 64-bit. WinRAR sebuah software yang sangat bagus yang membolehkan pengguna untuk membuat, menangani dan mengontrol file berkas. WinRAR tersedia untuk beberapa sistem operasi, diantanya: Windows, Linux, FreeBSD, DOS, OS2, MacOS X.
WinRaR untuk Windows tersedia dalam dua jenis:
- Versi Grafik User Interface: WinRAR.exe;

- Versi Command Line Console (mode text): Rar.exe.
    
·         Mendukung arsip *.RAR dan *.ZIP 2.0;
·         Sangat canggih dengan algoritma kompres asli;
·         Memiliki algoritma khusus yang dioptimalkan untuk text, audio, graphics, 32-bit dan 64-bit Intel kompres executables;
·         Memiliki antar muka Shell yang menyertai fasilitas drag-and-drop dan Wizard;
·         Memiliki antar muka Command Line;
·         Mampu menangani berkas: 7Z, ACE, ARJ, BZ2, CAB, GZ, ISO, JAR, LZH, TAR, UUE, Z;
·         Mengkompres padat, dan dapat dinaikkan tingkat kompresi 10% s.d. 50% dari kompresi normal, terutama sekali ketika pengepakan sejumlah besar file kecil yang serupa;
·         Dapat membuat arsip-arsip multivolume;
·         Dapat membuat arsip yang mampu mengekstrak dirinya sendiri (self-extracting), dapatjuga multivolume, menggunakan modul SFX bawaan atau modifikasi;
·         Dapat memulihkan (recovery) arsip yang rusak;
·         Dapat memulihkan (recovery) arsip multivolume dan merekontruksi bagian yang hilang dari arsip multivolume;
·         Mendukung nama file Unicode;
·         Dan memiliki banyak fasilitas lainnya, seperti: encryption, archive comments, error logging, dll



Jumat, 02 Agustus 2013

Anak Sebagai Amanah dan Akibat Menelantarkannya

Dalam Alquran, anak dapat dikelompokkan kepada lima tipologi, yaitu anak sebagai ujian (QS. Al-Anfal [8]:28), anak sebagai perhiasan hidup dunia (QS. Al-Kahfi [18]:46), anak sebagai cahaya mata (QS. Al-Furqan [24]:74), anak sebagai musuh (QS. At-Taghabun [64]:14) dan anak sebagai amanah (QS.At-Tahrim [66]:6).

Hubungannya dengan tugas dan kewajiban orangtua, maka tipologi di atas menunjukkan besarnya peranan dan tanggung jawab orang tua (ibu dan bapak) dalam mengasuh dan mendidik anak, terutama agamanya sehingga terbentuk sebuah keturunan yang ideal (zurriyah thayyibah) atau anak saleh.
Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras; mereka tidak mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka  dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]:6).
Dalam hadis sahih yang sudah begitu populer, Rasulullah SAW menegaskan, “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Kepala Negara adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab terhadap nasib rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin di dalam rumah tangganya dan dia bertanggung jawab terhadap keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab terhadap rumah tangganya. Seorang pembantu adalah pemimpin atas harta benda majikannya dan ia bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).

Intinya, anak merupakan bagian dari amanah Allah, di mana kalangan orangtua tidak dibenarkan melalaikannya, apalagi lari dari memikul amanah besar tersebut. 

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW telah memberikan peringatan yang sangat keras terhadap orangtua yang lari dari tanggung jawab ini. “Sesungguhnya Allah memiliki para hamba yang tidak akan diajak berbicara pada hari kiamat, tidak disucikan dan tidak dilihat.” Lalu beliau ditanya: “Siapa mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Anak yang berlepas diri dari orangtuanya dan membencinya serta orangtua yang berlepas diri dari anaknya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Imam Ibn Qayyim al-Jauziyah pernah mengatakan, “Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagi anaknya dan menelantarkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari sisi orangtua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama termasuk sunnah-sunnahnya.” 

Di zaman sekarang ini, orang tua pada umumnya nampak tidak mengalami banyak kesulitan dalam menyekolahkan putra-putrinya, khususnya dari segi peluang.  Lembaga pendidikan sekolah dan pesantren banyak berdiri di hampir merata tempat, pemerintah dan lembaga swasta pun banyak yang menyediakan beasiswa pendidikan. Banyak yang memperoleh semua peluang itu.

Akan tetapi, tidak sedikit orang tua yang lepas kontrol, bahkan ada yang sama sekali tidak peduli terhadap bimbingan agama dan karakter kepribadian anaknya. Akibatnya, terjadi kerusakan pada diri anak yang ditandai dengan sifat dan tingkah laku yang tidak terpuji. Nauzubillahi Min Dzalik.

Oleh sebab itu, agar dapat dianugerahi keturunan yang baik, baik dari segi intelektualitas mahupun moralitas, maka terdapat sejumlah ayat alQuran yang penting untuk dibaca dan diamalkan. Sekurang-kurangnya selepas shalat wajib lima waktu.

Di antaranya adalah surah Ali Imran ayat 38 sebagaimana berikut, “Wahai Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengabulkan do’a.” (QS. Ali Imran [3]: 38). Wallahu al-Musta’an.